Sejak hari itu, perasaan saya benar-benar kacau. Sakit hati, geram, marah, sedih, geli geleman silih berganti. Bercampur baur. Di hadapan orang ramai, saya menahan diri daripada bercakap. Hampir tiada komen dari saya sedang teman-teman lain rancak mengulas. Segalanya saya pendamkan saja di hati. Bimbang gagal mengawal perasaan, meja di depan pula jadi mangsa. Takut juga kalau tersalah cakap, bakal mengundang fitnah.
Namun di sebaliknya tetap ada hikmah. Hati orang-orang beriman tidak akan leka dari mengingati Allah lewat cubaan yang menimpa. Kita hanya mampu menaruh harap dan catatan takdirlah yang pada akhirnya akan menentukan segalanya.
Namun di sebaliknya tetap ada hikmah. Hati orang-orang beriman tidak akan leka dari mengingati Allah lewat cubaan yang menimpa. Kita hanya mampu menaruh harap dan catatan takdirlah yang pada akhirnya akan menentukan segalanya.
Ulasan