- Diberi pahala yang besar. Firman Allah, “Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan yang beramal soleh, (bahawa) untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (Surah al-Maidah ayat 9)
- Diberi kehidupan yang selayaknya. Firman Allah, “Barangsiapa yang mengerjakan amal soleh, baik laki-laki mahupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”(surah an-Nahl ayat 97)
- Diberi tambahan petunjuk. Firman Allah, “Dan Allah akan menambah petunjuk kepada mereka yang telah mendapat petunjuk. Dan amal-amal soleh yang kekal itu lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu dan lebih baik kesudahannya.” (Surah al-Maryam ayat 76)
- Dihapuskan dosa-dosanya. Firman Allah, “Dan orang-orang yang beriman dan beramal soleh, benar-benar akan Kami hapuskan dari mereka dosa-dosa mereka dan benar-benar akan Kami beri mereka balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan.”(Surah al-Ankabut ayat 7)
- Dimuliakan hidupnya. Firman Allah, “Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.” (Surah al-Isra’ ayat 70)
- Jauh dari kegagalan. Firman Allah, “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal soleh dan nasihat menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.”(Surah al-Asr ayat 1-3)
Mungkin agak terlewat untuk saya berbicara mengenai tajuk ini memandangkan musim korban sudah pun berakhir. Namun saya percaya masih terdapat saki baki daging korban yang masih menjadi hidangan kita dalam beberapa hari ini. Di samping itu saya juga masih tidak terlepas dari pertanyaan beberapa kenalan mengenai bagaimana harus diperlakukan ke atas tulang dan lebihan daging yang menjadi korban atau akikah. Tanpa menafikan tentang kefahaman yang dibawa sejak berzaman tentang wajibnya menanam tulang dan sisa daging sama ada mentah atau yang telah di masak, saya bersyukur kerana didedahkan dengan pandangan yang berbeza dan meyakinkan sekaligus memadam kekaburan terhadap pandangan terdahulu yang menyusahkan. Tidak ada dalil sahih yang memerintahkan agar menanam tulang dan lebihan daging aqiqah atau korban. Mungkin ini merupakan amalan tradisi masyarakat Nusantara yang sentiasa menjaga kebersihan. Ada pun dalil yang menjelaskan tentang tulang dan lebihan dagingnya merujuk kepada sebuah ha...
Ulasan