Syeikh Muhammad bin Utsaimin berpesan mengenai keberadaan kanak-kanak dalam saf solat berjamaah. Katanya:
Demikian juga saya pesan kepada pengurus masjid agar berlapang dada dan tidak menghalangi anak-anak datang ke masjid selagi tidak bertentangan dengan syariat. Dan tidak mengusir mereka dari tempatnya, kerana siapa saja yang lebih dahulu mengambil tempat, maka dialah yang paling berhak mendapatkannya, baik anak-anak atau orang dewasa. Kerana itu, mengusir anak-anak dari tempat solat mereka mengandungi unsur.
[1]. Perampasan hak, kerana siapa pun yang mendahului orang lain dari kalangan muslimin, maka dia orang yang paling berhak meraihnya.
[2]. Menyebabkan trauma pada anak untuk kembali mendatangi masjid.
[3]. Akan menanamkan rasa dengki anak terhadap orang yang mengusirnya dari tempatnya semula.
[4]. Anak-anak akan berkumpul menjadi satu, sehingga terjadilah permainan di antara mereka dan menyebabkan gangguan terhadap jamaah yang sebenarnya hal itu tidak akan terjadi manakala anak-anak berbaris dalam saf orang-orang dewasa.Adapun pendapat yang disebutkan oleh sebahagian ulama, bahwa anak kecil boleh dipindahkan dari tempatnya semula sehingga berada di belakang saf atau di saf paling akhir, dengan dalil bahwa Nabi pernah bersabda. “Ertinya : Hendaknya berada didekatKu, orang-orang dewasa dan berakal,” adalah pendapat marjuh (lemah) yang bertentangan dengan sabda Nabi Sallallahu ‘alaihi wa sallam yang lain.
“Ertinya : Barangsiapa lebih dulu mendapatkan sesuatu yang belum ada seorangpun yang mendahuluinya maka dialah orang yang paling berhak mendapatkkannya”
Istidlal (penggunaan dalil) mereka dengan sabda Nabi Sallallahu ‘alaihi wa sallam : “Hendaknya berada didekatku, orang-orang dewasa dan berakal,” dalam masalah ini tidak tepat.
Kerana kandungan hadis ini adalah anjuran kepada orang-orang dewasa dan berakal agar maju mendekati Nabi. Mereka adalah orang-orang yang lebih faham mengenai solat daripada anak kecil. Dan lebih kuat pengetahuan terhadap apa-apa yang dilihat atau didengar dari Nabi. Baginda tidak mengatakan : “Tidak boleh berada didekatku kecuali orang dewasa lagi berakal.”
Seandainya demikian ucapan Baginda, tentu pendapat yang membolehkan pemindahan anak-anak dari barisan depan dapat diterima. Tetapi redaksi hadis ini berisi perintah bagi orang-orang dewasa dan berakal untuk mencari saf-saf awal agar berada di dekat Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa sallam.
[Syeikh Ibnu Utsaimin, Fatawa Islamiyah 2/8]
[Disalin dari kitab Fatawa Ath-Thiflul Muslim, edisi Indonesia 150 Fatwa Seputar Anak Muslim, Penulis Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, Penerjemah Ashim, Penerbit Griya Ilmu]
Ulasan